Selasa, 27 Februari 2024

PAHLAWAN INDONESIA SUTAN SYAHRIR

 Anak-anak, literasi hari ini ya,, silakan dibaca, kemudian catat


Sutan Syahrir (Soetan Sjahrir) adalah Pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, 5 Maret 1909 adalah seorang intelektual, perintis, dan revolusioner kemerdekaan Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, ia menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947. Ia juga mendirikan Partai Sosialis Indonesia pada tahun 1948.
Syahrir lahir dari pasangan Mohammad Rasad gelar Maharaja Soetan bin Soetan Leman gelar Soetan Palindih dan Puti Siti Rabiah yang berasal dari Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat. Ia pernah mengenyam sekolah dasar di Europeesche Lagere School (ELS) dan sekolah menengah Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) terbaik di Medan. Pada 1926, ia masuk ke sekolah lanjutan atas Algemene Middelbare School (AMS) di bandung, di mana sekolah tersebut adalah sekolah termahal di Hindia Belanda pada saat itu.
Dia juga bergabung dalam Himpunan Teater Mahasiswa Indonesia (Batovis) sebagai sutradara, penulis skenario, dan juga aktor. Dari hasil pementasan tersebut digunakan untuk membiayai sekolah yang ia dirikan, Tjahja Volksuniversiteit (Cahaya Universitas Rakyat). Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya ke negeri Belada di Fakultas Hukum, Universitas Amsterdam. Dan di sana ia mendalami sosialisme, secara sungguh-sungguh ia mempelajari teori-teori sosialisme, pada penghujung tahun 1931, Syahrir meninggalkan kampusnya untuk kembali ke tanah air dan terjun dalam pergerakan nasional. Ia kemudian bergabung dengan organisasi Partai Nasional Indonesia (PNI Baru), yang pada Juni 1932 diketuainya.
Pada 26 Juni 1946 di Surakarta terjadi peristiwa penculikan terhadap dirinya oleh kelompok oposisi Persatuan Perjuangan yang tidak puas atas diplomasi yang dilakukannya. Kelompok tersebut menginginkan kedaulatan penuh (Merdeka 100%) yang dicetuskan oleh Tan Malaka. Sedangkan kabinet yang berkuasa pada saat itu hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura.


Presiden Soekarno sangat marah atas aksi penculikan tersebut dan memerintahkan Polisi Surakarta menangkap para pimpinan kelompok tersebut. Setelah terjadinya penculikan tersebut, ia hanya bertugas sebagai Menteri Luar Negeri, tugas sebagai Perdana Menteri diambil alih oleh Presiden Soekarno. Selepas memimpin kabinet, ia diangkat menjadi penasehat Presiden Soekarno sekaligus Duta Besar Keliling. Ia mendirikan Partai Sosialis (PSI) pada tahun 1948.
Syahrir meninggal di Zurich, Swiss, 9 April 1966 pada usia 57 tahun. Ia meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik dan dimakamkan di TMP Kalibata, Jakarta.

sumber https://kumparan.com/sudahtahubelum/109-tahun-lalu-lahirnya-pahlawan-indonesia-sutan-syahrir/full

Kamis, 15 Februari 2024

PAHLAWAN NASIONAL JENDERAL GATOT SOEBROTO

Anak-anak, literasi ke 3 di semester genap, silakan dibaca yang cermat kemudian abadikan di buku catatan literasi kalian untuk mendapatkan penghargaan berupa nilai.

Jenderal Gatot Soebroto (lahir di Banyumas, Jawa Tengah, 10 Oktober 1907 – meninggal di Jakarta, 11 Juni 1962 pada umur 54 tahun) adalah tokoh perjuangan militer Indonesia dalam merebut kemerdekaan dan juga pahlawan nasional Indonesia. Ia dimakamkan di Ungaran, kabupaten Semarang. Pada tahun 1962, Soebroto dinobatkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional menurut SK Presiden RI No.222 tanggal 18 Juni 1962. Ia juga merupakan ayah angkat dari Bob Hasan, seorang pengusaha ternama dan mantan menteri Indonesia pada era Soeharto.

Gambar: sumber https://nasional.okezone.com/


Karier

Setamat pendidikan dasar di HIS, Gatot Subroto tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, namun memilih menjadi pegawai. Namun tak lama kemudian pada tahun 1923 memasuki sekolah militer KNIL di Magelang. Setelah Jepang menduduki Indonesia, serta merta Gatot Subroto pun mengikuti pendidikan PETA di Bogor. Setelah kemerdekaan, Gatot Subroto memilih masuk Tentara Keamanan Rakyat TKR dan kariernya berlanjut hingga dipercaya menjadi Panglima Divisi II, Panglima Corps Polisi Militer, dan Gubernur Militer Daerah Surakarta dan sekitarnya.


Setelah ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan, pada tahun 1949 Gatot Subroto diangkat menjadi Panglima Tentara & Teritorium (T&T) IV I Diponegoro.


Pada tahun 1953, beliau sempat mengundurkan diri dari dinas militer, namun tiga tahun kemudian diaktifkan kembali sekaligus diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad).


Beliau adalah penggagas akan perlunya sebuah akademi militer gabungan (AD,AU,AL) untuk membina para perwira muda. Gagasan tersebut diwujudkan dengan pembentukan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1965.

SUMBER : https://civitasbook.com/singo.php?cb=non&_i=wall&id1=aaaaaaaatamu&id2=&id3=aaaaacjp13_pahlawan