Rabu, 23 Februari 2011

Berapa Lama Umur Matahari?





Umur setiap bintang berbeda-beda, tergantung berapa besar ukuran bintang tersebut. Sebuah bintang seperti Matahari memiliki umur sekitar 10 miliar tahun. 
Adapun bintang yang memiliki berat 20 kali lipat lebih banyak dari Matahari, hanya hidup sekitar 10 juta tahun saja.

Seperti dikutip dari Life’s Little Mysteries, 10 Februari 2011, bintang memulai hidupnya sebagai awan padat yang terdiri dari gas dan debu. Setelah bintang terbentuk, ia membakar hidrogen menjadi helium.

Setelah hidrogen mulai habis terbakar, tahap pembakaran berikutnya mulai berlangsung yakni pembakaran helium menjadi elemen yang lebih berat.

Jika bintang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, atau hanya beberapa kali lipat ukuran Matahari, bintang tersebut lama-kelamaan akan menjadi bintang putih kerdil atau biasa disebutwhite dwarf.

Jika bintang tersebut memiliki ukuran jauh lebih besar, pertama-tama ia akan meledak ke dalam, lalu meledak kembali ke luar dalam sebuah ledakan supernova. Lalu, bagaimana dengan Matahari kita?

Sebagian Besar Wilayah Alami Kemarau Juli 2011

Sebagian besar wilayah Indonesia yaitu 61 dari 220 zona diprakirakan mengalami awal musim kemarau pada Juli 2011 setelah intensitas cuaca ekstrim berkurang pada Maret 2011 ditandai dengan beberapa zona mulai memasuki musim kemarau.
"Awal musim kemarau 2011 diprakirakan pada Maret yaitu di enam zona tapi sebagian besar terjadi pada Juli," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sri Woro B Harijono di Jakarta, Jumat.
Hal itu disampaikannya dalam diskusi bulanan Kementerian Lingkungan Hidup dan Society of Indonesian Enviromental Jurnalist (SIEJ) mengenai upaya pemerintah mengantisipasi cuaca ekstrim untuk menjamin ketahanan pangan nasional.
Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca ekstrim yang sudah terjadi sejak akhir 2010 akan berlanjut hingga April mendatang yang ditandai dengan hujan lebat, angin kencang dan ombak yang tinggi.
Kondisi iklim tersebut dipengaruhi la nina moderate, suhu perairan dan dipole negatif sehingga terjadi pergerakan yang mendorong massa uap air dari Samudera Pasifik ke Indonesia.
Prakiraan curah hujan pada Februari 2011 juga masih sangat tinggi terutama di Pulau Jawa sedangkan sebagian besar intensitas curah hujan menengah. Sedangkan Maret 2011 curah hujan sangat tinggi juga terjadi di sebagian Pulau Kalimantan dan Papua serta pulau Jawa.
Prospek awal musim kemarau pada Maret di enam zona yaitu di Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan April di Karawang bagian barat laut dan pantai utara Karawang serta Jogjakarta dan sebagian kecil wilayah Jawa Timur, sebagian besar Bali, NTB dan NTT.
Sedangkan prospek awal kemarau pada tiga bulan berikutnya yaitu di Pulau Sumatera, Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi serta Maluku.

Sabtu, 12 Februari 2011

BEREMPATI TERHADAP ORANG LAIN


Menghayati rasa orang lain (empati) adalah sebuah kualitas luhur. Istilah empati makin populer sejak Daniel Goleman menerbitkan bukunya, Emotional Intelligence (2005), merupakan salah satu aspek penting kecerdasan emosional. Apa yang dimaksud empati sebenarnya sudah diajarkan Suryomentaram sejak ia memperoleh pencerahan tahun 1927. Praktik korupsi, kolusi, penyalahgunaan kekuasaan (tanpa peduli hak orang lain) merupakan kejadian sehari-hari. Perilaku seperti itu merupakan wujud perkembangan pribadi egoistis: selalu mementingkan diri sendiri dan merasa paling benar (tidak mengembangkan rasa bersalah). Menurut norma perkembangan kepribadian yang sehat, mestinya orang semakin dapat melepaskan egoisme setelah lepas masa remaja. Egoisme merupakan ciri khas yang melekat pada masa kanak-kanak, terutama usia 3-5 tahun, saat mulai berkembang kesadarannya akan aku.
 Perilaku mementingkan diri sendiri juga meluas di kalangan masyarakat. Contoh adalah perilaku berkendara. Sulit menemukan pengendara yang rela memberikan kesempatan kepada pejalan kaki untuk menyeberang. Tahun 80-an para pengendara masih memprioritaskan penyeberang jalan, cermin kepedulian terhadap pihak yang posisinya lebih lemah.
Dalam ranah domestik, egoisme terwujud dalam perilaku kesewenangan, kekerasan, ketidakpedulian, saling menyakiti, dsb. Kasus bunuh diri, membunuh anggota keluarga, merupakan contoh dampak fatal perkembangan kepribadian tak sehat. Mengapa kita mundur dalam perkembangan kepribadian? Bagaimana mengembangkan kepribadian sehat?
Mundurnya Sebuah Masyarakat
Kepribadian seseorang merupakan ciri yang unik. Setiap orang berkembang dengan proses khas, memadukan faktor bawaan (genetik) dan faktor lingkungan. Bagaimana proses pembelajaran atas pengalaman yang dijumpai sepanjang hidup, regulasi terhadap tekanan (stres) yang dialami, dan pilihan nilai kehidupan, ikut menentukan kualitas kepribadiannya. Tiga hal ini berkembangnya dalam diri seseorang dipengaruhi oleh orang lain, terutama budaya kelompok. Itulah sebabnya meski tiap orang unik, kita dapat juga menemukan kesamaan karakteristik individu dari suatu kelompok masyarakat, dan perbedaan karakteristik yang cukup menonjol antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya (stereotip). Pengaruh lingkungan makro (masyarakat) terhadap seseorang akan memiliki efek yang serupa bagi individu dalam masyarakat yang kurang memberdayakan kapasitas pribadi, khususnya akal sehat (penalaran), pengelolaan emosi, dan spiritualitas.
 Bila pengaruh dari lingkungan itu merupakan pengalaman penting (stresor maupun kejutan yang menyenangkan) dan individu mengadopsi pola respon masyarakat yang kurang sehat (egois, agresif, manipulatif, mementingkan status/kekuasaan, mengejar kenikmatan), tidak memberdayakan kapasitas pribadinya untuk sehat (akal sehat, pengelolaan emosi, spiritualitas), mereka ini akan larut dalam budaya massa yang tidak sehat atau bahkan mengalami disintegrasi kepribadian. Tampaknya dinamika seperti itulah yang menyebabkan orang tidak dapat berkembang sehat. Banyaknya kualitas kepribadian individu yang tidak sehat dalam sebuah negara, terlebih bila meluas dalam lini kekuasaan, tentu saja menyebabkan kemerosotan negara secara keseluruhan.
Kemampuan Berempati
Penjelasan lain mengenai pengaruh kepribadian warga negara terhadap maju-mundurnya negara, dapat kita jumpai dalam uraian Ki Ageng Suryomentaram, tokoh psikologi Jawa, mengenai ukuran keempat dalam hidup manusia. Ukuran keempat yang dimaksud adalah hidup manusia dalam hubungannya dengan perasaan. Ini merupakan tingkatan tertinggi yang semestinya dicapai dalam perkembangan kepribadian. Mengenai kaitan antara ukuran keempat dengan maju-mundurnya sebuah negara, Suryomentaram menjelaskan: Kekurangan dalam perkembangan ukuran keempat ini, sering menyebabkan perkembangan negara-negara yang mula-mula membubung hingga gilang-gemilang, kemudian kian merosot, suram, hingga jatuh. Perkembangan negara-negara tersebut sebentar menjulang tinggi, sebentar menurun jatuh.
 Penjelasan Suryomentaram mengenai kepribadian memuat konsep dan sekaligus panduan untuk mengembangkan kepribadian sehat. Hal ini akan membantu kita mendapatkan jawaban mengenai bagaimana mengembangkan kepribadian sehat. Konsep-konsep Suryomentaram sebagian telah menjadi bahan kajian dan penelitian ilmiah psikologi dan dinyatakan relevansinya untuk masa kini.
Mengenai ukuran keempat, Suryomentaram menjelaskan bahwa ini merupakan salah satu dari tiga alat manusia yang perlu dididik. Bila tidak dididik, perkembangannya tak akan wajar. Alat yang perlu dididik adalah hati, pikiran, dan ukuran keempat. Hati adalah alat untuk merasakan rasanya sendiri (rasa yang dialami); pikiran adalah alat untuk berpikir; dan ukuran ke empat adalah alat untuk merasakan rasa orang lain (kini disebut empati). Hati Hati sebagai alat untuk merasakan rasa pribadi, bila tidak cukup dididik tak akan berkembang wajar, sehingga sering keliru merasakan rasa yang dialaminya. Kekeliruan itu disebabkan bercam¬purnya berbagai rasa (intinya enak/senang dan tidak enak/senang) secara tidak teratur. Memisahkan rasa yang bercampur secara tidak teratur itu adalah salah satu latihan untuk mendidik hati. Contohnya orang berjudi. Ketika menang merasa enak dan senang, tetapi rasa senang ini bercampur gelisah, takut kalah, dan nafsu mempertahankan kemenangan. Sekalipun idamannya tercapai (mestinya senang) tetapi timbul kekhawatiran kalau terlepas lagi, rasanya tidak enak. Rasa yang bercampur seperti ini seringkali tidak disadari. Pada hakikatnya tindakan manusia semata-mata menurut bagaimana ia menanggapi rasa yang dialami. Bila tanggapannya keliru, tindakannya pun keliru. Karena itu, hati harus dilatih untuk memisahkan rasa suka dan duka (susah) atau bahagia dan derita, supaya dapat menanggapi dan bertindak secara tepat. Pikiran Dalam pergaulan, banyak perselisihan terjadi karena kekeliruan dalam berpikir. Membina pikiran dapat dijalankan dengan memisahkan antara benda dalam arti umum (abstrak; tidak dapat disebut jumlahnya, tidak dapat dilihat, tidak bergantung tempat dan waktu) dengan benda terperinci (barang jadi, yang dapat dihitung jumlahnya, dapat dijelaskan bagaimana wujudnya, di mana, bilamana); memisahkan pikiran dari rasa; memisahkan pemikiran mengenai rasa yang dihayati dengan rasa yang menghayati. Penjelasan mengenai hal ini selengkapnya memerlukan uraian panjang, sehingga akan dijelaskan tersendiri pada lain kesempatan. Ukuran Keempat Manusia dapat menghayati rasa sendiri dan rasa orang lain. Rasa orang lain dan rasa sendiri dua-duanya terdapat dalam rasa sendiri. Jadi, rasa manusia berisi rasa sendiri dan rasa orang lain. Bila rasa sendiri dan rasa orang lain tercampur-baur, akan keliru menghayati rasa orang lain. Contohnya, seorang laki-laki pergi beberapa hari. Ketika pulang ia mendapati istrinya sakit perut. Laki-laki itu kecewa, dan rasa kecewa ini menyebabkan ia tak dapat menghayati rasa sakit istrinya. Kepentingan sendiri merintangi orang untuk menghayati rasa orang lain (berempati). Meskipun tampak sederhana, ukuran keempat ini sangat penting dalam menentukan kualitas kepribadian kita

Minggu, 06 Februari 2011

Asyiknya bertualang di Baturraden Adventurer Forest



Menikmati pemandangan dari atas pohon setinggi 10 meter? Rasa penasaranku, terjawab saat mengunjungiBaturraden Adventure Forest, wahana petualangan rimba yang berada tak jauh aku mencoba satu-demi satu  track-track yang mengubungkan dari satu pohon damar, ke pohon damar lainnyaBerbeda dengan wahana wisata petualang rimba lainnya -- sebut yang kini tengah dikembangkan di Singapura atau di Sabah, Malaysia -- Baturraden Adventure Forest yang berada di kaki Gunung Slamet (3.428 mdpl) mengkombinasikan keindahan alam dengan petualangan. 

Puas bermain TreeTrek Adventure, pengunjung bisa langsung mandi di sungai berair jernih yang disulap menjadi kolam renang alam. Tak berbahaya bagi anak-anak, karena kedalamannya hanya 90 cm dan disediakan pelampung. Yang menarik, di setiap wahana, selalu ada instruktur -- sebagaian besar adalah "alumni" mapala dari berbagai perguruan tinggi -- yang sigap membantu. 

Atau, sebelum bermain air, melanjutkannya dengan Forest Trek, berjalan di antara semak belukar menuju atas bukit. Sedikit menanjak dan menyeberangi jembatan kecil, pengunjung akan disambut pemandangan indah tersembunyi: air terjun yang membelah dua bukit setinggi hampir 8 meter.
 

Forest Trek dengan variasi jalur yang mulai dari 45 menit hingga dua jam mengelilingi kawasan hutan produksi seluas 47 hektare.  Jika malas berjalan, tak usah khawatir, bisa bersepeda di jalur downhill untuk  mountain bike, asyik tidak perlu banyak kayuh, cukup erat menggengam tuas rem.

Bagi anak-anak, Bungee Trampoline Adventure bisa menjadi pilihan. Kegiatan ini bisa melatih anak untuk tidak mengalami trauma ketinggian.
 
Jalur Canyoning Adventure di sungai Pelus sedang dikembangkan di BAF. Jika ingin tahu apa itu canyoning, bisa mencoba abseil atau turun meniti tali di air terjun Lawang yang membentuk dua lubang tembus batuan. Turun langsung berenang di kolam air terjun. Bisa juga menuruni  air terjun Moprok setinggi 60 meter. Canyoning adalah menyusuri jurang sungai dengan halangan terbesar adalah air terjun.

Yang menarik, setiap bangunan di lokasi BAF menggunakan bahan bambu yang mudah digantikan bila lapuk dan tidak merusak alam. Mulai dari area Guest House, penginapan, mushala, hingga beberapa saung yang didirikan sebagai area peristirahatan atau menikmati pemandangan alam.
 

Owya, bagi yang ingin bermalam, BAF juga menyediakan mess atau tenda. Kebanyakan pengunjung BAF adalah instansi atau rombongan yang ingin refreshing sekaligus melakukan outbond bersama. Namun, tak sedikit pula pengunjung perorangan atau keluarga.
 

Bagaimana menjangkau BAF?

Kota terdekat dari BAF adalah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah. Kota di tengah provinsi ini memiliki keuntungan pada jalur kereta api. Dari Jakarta, bisa naik kereta Purwojaya atau kereta jutusan Yogyakarta, Solo, atau Surabaya via jalur selatan. Dalam sehari terdapat enam kereta bergerbong eksekutif (Purwojaya, Taksaka, Gajayana, Bima, Argo Lawu, dan Argo Dwipangga) harga  Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu.
 

Dari stasiun kereta menuju BAF hanya diperlukan setengah jam. Jaraknya 20 km, bisa ditempuh dengan taksi atau angkutan umum jurusan Baturraden.
 kalau naik motor lebih asyik apalagi boncengan sama orangg yang dicintainya, dari purwokerto teruuuuss ke utara ntar kalau udah nyampe di Obyek Wisata baturraden, belok ke kanan...mengikuti jalan itu, melewati bumper wanawisata masih teruuuss ke timur..ntar kalausampai di munggangsari, ada Taurus homestay...sebentar lagi nyampe...dikiiit lagi...udaaah...tinggal masuk...jangan lupa siapkan uangnya..



Berapa biayanya?

Memasuki kawasan BAF dipungut biaya perpaket antara Rp 50  ribu hingga Rp 80 ribu. Paket sudah 
termasuk makan siang dengan aneka pilihan menu yang menarik. 






Apa yang perlu dibawa?

Baju ganti (jika ingin berenang), obat anti-nyamuk oles (buat jaga-jaga), payung, dan baju hangat untuk ansisipasi hawa dingin di sore hari. Jika menginap, membawa kantung tidur sendiri lebih baik.