Rabu, 26 Juli 2023

TOKOH GEOGRAFI ERASTHOSTENES

 TOKOH GEOGRAFI ERASTHOSTENES

Salam Pancasila,

Anak-anak, dalam rangka mendukung gerakan literasi sekolah, kegiatan untuk literasi hari ini, kalian mencatat tokoh geografi yang sangat terkenal dan mendunia,

Eratosthenes adalah seorang tokoh penting dalam bidang geografi dan ilmu pengetahuan pada zaman kuno. Ia hidup sekitar tahun 276 SM hingga 194 SM dan merupakan seorang sarjana, matematikawan, astronom, filolog, dan sejarawan Yunani Kuno. Oleh karena itu, dia mendapatkan julukan Pentathlos. Julukan tersebut memiliki makna seseorang yang berkompetisi dalam lima kegiatan yang berbeda.

Beberapa kontribusi terpenting Eratosthenes dalam geografi antara lain: 

1. Pengukuran Lingkaran Bumi: 

Salah satu prestasi paling terkenal Eratosthenes adalah menghitung lingkaran Bumi dengan cukup akurat. Ia melakukan ini pada tahun 240 SM di Aleksandria. Eratosthenes mendengar tentang posisi sumbu vertikal sebuah sumur di Syene (sekarang Aswan, Mesir) di mana sinar matahari tidak menghasilkan bayangan pada tengah hari saat matahari berada di puncaknya. Sementara itu, di Aleksandria, sinar matahari sedikit menghasilkan bayangan di tengah hari. Berdasarkan observasi ini, Eratosthenes menyimpulkan bahwa sinar matahari harus datang dalam garis lurus. Ia menggunakan perbedaan sudut sinar matahari di Syene dan Aleksandria untuk mengukur jarak antara keduanya. Karena itu, ia berhasil menyelesaikan lingkaran Bumi dengan cukup akurat. 

2. Pembagian Bumi menjadi Zona-waktu: . Eratosthenes juga berperan dalam pembagian Bumi menjadi zona waktu berdasarkan perbedaan waktu matahari di tempat yang berbeda. Ia menggunakan perbedaan waktu antara Aleksandria dan Syene untuk membuat skala waktu, yang kemudian diimplementasikan dalam sistem pengukuran waktu di berbagai wilayah. 

 3.Eratosthenes mengetahui bahwa pada saat titik musim panas pada siang lokal di kota Syene yang terletak di Tropic of Cancer, Matahari akan tampak di zenit, tepat di atas kepala. Ia juga mengetahui dari pengukuran bahwa di kampung halamannya, Alexandria, sudut kemiringan Matahari pada saat yang sama adalah 7,2° di selatan zenit. Dengan asumsi bahwa Alexandria berada di utara Syene ia menyimpulkan bahwa jarak dari Alexandria ke Syene adalah 7,2/360 dari total keliling Bumi. Jarak antara kedua kota tersebut diketahui dari para pedagang/pengelana sekitar 5000 stadia: sekitar 800 km. Dia mendapatkan angka akhir 700 stadia per derajat, yang berarti keliling Bumi adalah 252.000 stadia. Ukuran pasti dari stadion yang dia gunakan saat ini tidak lagi diketahui dengan pasti (ukuran stadion Attic sekitar 185 m), tetapi umumnya dipercaya bahwa keliling Bumi yang dihitung Eratosthenes adalah sekitar 39.690 km.

Meskipun metode Eratosthenes cukup baik, akurasi perhitungannya masih terbatas. Akurasi pengukuran Eratosthenes terkurangi oleh fakta bahwa Syene tidaklah tepat berada di Tropic of Cancer, tidak juga tepat berada di selatan Alexandria, dan Matahari sebetulnya adalah sebuah bola yang berada pada suatu jarak tertentu dari Bumi dan bukan sebuah "sumber titik" pada jarak yang tak hingga. Sumber lain dari galat pengukurannya adalah: ketelitian tertinggi pengukuran sudut pada zaman itu hanyalah seperempat derajat, dan pengukuran jarak melalui perjalanan darat masih diragukan. Maka akurasi dari perhitungan Eratosthenes adalah mengejutkan, sebab keliling Bumi yang diukur melewati kutub-kutubnya saat ini diketahui berharga 40.008 km.

Percobaan Eratosthenes pada saat itu sangat dipandang, dan perkiraannya tentang ukuran Bumi diterima hingga ratusan tahun sesudahnya. Metodenya digunakan oleh Posidonius sekitar 150 tahun kemudian.

Namun, pengukuran ini sebenarnya sedikit kurang akurat karena perbedaan satuan stadia di kedua negara yang ditempati oleh Eratosthenes. Di Yunani, 1 stadia setara dengan 185 meter, sedangkan di Mesir, 1 stadia setara dengan 157,5 meter. Kita tidak mengetahui stadia mana yang digunakan oleh Eratosthenes. Walau begitu, keduanya tidak akan mengubah keliling Bumi terlalu jauh, namun hanya berbeda kurang dari 2 persen.



Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sumbangan Eratosthenes dalam Geografi, Ini Penjelasannya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/sains/read/2021/08/27/112900423/sumbangan-eratosthenes-dalam-geografi-ini-penjelasannya?page=all.

sumber wikipedia, #chatgpt

https://www.idntimes.com/science/discovery/peter-eduard/eratosthenes-orang-pertama-yang-berhasil-mengukur-keliling-bumi-exp-c1c2